Minggu, 26 Juni 2016

Analisis Jurnal 1

Topik  :VALAS 
Judul  :ANALISIS ASPEK FUNDAMENTAL DAN PSIKOLOGIS TERHADAP PERUBAHAN KURS VALAS DI INDONESIA PERIODE 2004 – 2012
Penulis  : Ria Safitri, Ria Nelly Sari dan Gusnardi

Ringkasan Latar Belakang 
Ketidakstabilan nilai tukar rupiah terhadap dollar dari waktu ke waktu menyebabkan ketidakstabilan harga saham. Kondisi ini cenderung menimbulkan keragu-raguan bagi investor, sehingga kinerja bursa efek menjadi menurun. Namun bagaimana menjaga stabilitas dari nilai tukar tersebut? Dan apa indikator dari stabilitas nilai tukar rupiah? Nilai tukar suatu mata uang dikatakan stabil apabila pergerakan nilai tukar mata uang tersebut searah dengan pergerakan nilai tukar mata uang lainnya dalam kawasan. Namun pada kenyataannya pergerakan nilai tukar rupiah masih tidak searah dengan pergerakan nilai mata uang lainnya di kawasan asia, Grafik 1 menunjukkan dari tiga tahun belakangan ini yakni 2010 – 2012, ketidakstabilan pergerakan rupiah mulai terjadi setelah depresiasi kuartal III thn 2011
Metode 
Objek dari penelitian ini yaitu perubahan kurs rupiah terhadap 3 mata uang asing lainnya yaitu USD (yang merupakan transaksi mata uang yang paling sering digunakan) JPY ( merupakan peringkat ke-2 ULN Indonesia setelah USD) dan AUD ( merupakan mata uang yang paling cepat bereaksi terhadap spekulasi/rumor yang beredar di Indonesia). Penelitian dilakukan pada periode .2004 – 2012 dengan data sekunder yang bertype kuartal. Adapun metode yang digunakan adalh metode OLS ARCH GARCH. Berdasarkan lampiran, di ketahui bahwa data yang sudah stasioner dilakukan analisis OLS namun hasil tersebut mengandung arch effect pada ke-3 sample kurs yang diteliti. Selanjutnya dilakukan analisis dengan berbagai model varian ARCH GARCH terhadap. Hasil uji model arch garch di tampilkan pada tabel 1, tabel 2 dan tabel 3 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian terhadap ke-3 sample tersebut dapat dikatakan hamper semua variable baik dari sisi fundamental dan psikologis berpengaruh signifikan terhadap perubahan kurs USD, JPY dan AUD, terkecuali variable jumlah uang beredar (JUB) yang memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap perubahan kurs JPY/IDR. Variabel selisih tingkat inflasi (INF) berpengaruh signifikan terhadap perubahan kurs, USD – IDR, JPY – IDR dan AUD - IDR. Berdasarkan estimasi ARCH-M tingkat inflasi memiliki koefisien negatif, yang berarti pertumbuhan tingkat inflasi berbanding terbalik dengan perubahan kurs atau dapat diartikan berdampak pada pertumbuhan yang terbalik yang sebaliknya pada kurs, hal ini terjadi karena kenaikan inflasi menyebabkan harga produk mengalami kenaikan, karena sebagian besar produk yang beredar di Indonesia merupakan produk impor maka ketergantungan terhadap mata uang dollar sangat tinggi untuk membayar produk tsb keluar negri, maka kondisi ini akan mempengaruhi perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar amerika. Variabel selisih tingkat Suku Bunga (SBI) berpengaruh signifikan 

KESIMPULAN
Secara garis besar aspek fundamental yang terdiri dari tingkat inflasi, tingkat suku bunga, tingkat pendapatan, jumlah uang beredar, current account, capital account dan ULN memiliki pengaruh terhadap perubahan kurs valas. Aspek Psiikologis yang terdiri dari spekulasi dan intervensi memiliki pengaruh terhadap perubahan kurs valas. Untuk menjaga stabilitas nilai tukar, untuk mesyarakat pada umumnya, dan bagi para pelaku valas maupun pembuat keputusan sebaiknya lebih meningkatkan ekspor dan mengurangi ketergantungan impor, peningkatan kepercayaan terhadap bank devisa dalam negi juga perlu dilakukan agar para eksportir mau menempatkan dana hasil ekspornya di dalam negri.

Sumber : 

Tulisan ini untuk memenuhi tugas softskill Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Nama   : P.A.Ningsih
Dosen  : J.Barus, SE.,MMSI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar