Pengertian metode ilmiah
Merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis ilmuwan melakuakan pengamatan serta membentuk hipotesis untuk menjelaskan
Tujuan mempelajari metode penulisan ilmiah
- Penyusunan karya ilmiah memberikan manfaat baik bagi penulis maupun bagi masyarakat
- Penulis akan terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah harus membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang akan diteliti.
- Penulis akan terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai buku sumber.
- Penulis akan dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara jelas dan sistematis.
Sikap Ilmiah
Penulis karya ilmiah sepatutnya memiliki sikap-sikap ilmiah agar karyanya dapat dipertanggung jawabkan, baik kepada masyarakat maupun diri sendiri.
Menurut Brotowidjoyo, orang yang berjiwa ilmiah adalah irang yang memiliki sikap ilmiah :
- Sikap ingin tahu diwujudkan dengan selalu bertanya-tanya tentang berbagai hal.
- Sikap kritis direalisasikan denan mencari informasi sebanyak-banyaknya .
- Sikap terbuka dinyatakan dengan selalu bersedia mendengarkan keterangan dan argumentasi orang lain.
- Sikap ojektif diperlihatkan dengan cara menyatakan apa adanya.
- Sikap rela menghargai karya orang lain diwujudkan dengan mengutip dan menyatakan terima kasih atas karangan orang lain.
- Sikap berani mempertahankan kebenaran diwujudkan dengan membela fakta atas hasil penelitiannya.
- Sikap menjangkau ke depan dibuktikan dengan sikap “fiuturistik” yaitu berpandangan jauh,mampu membuat hipotesis dan membuktikan,bahkan mampu menyusun suatu teori baru.
Langkah-langkah pelaksanaan penulisan ilmiah
- Studi Kepustakaan Sebelum melakukan studi perpustakaan, harus menentukan topik apa yang ingin diteliti. Pada perpustakaan modern kita bisa melakukan pencarian dengan subjek yang sesuai dengan topik yang akan dibahas.
- Perumusan Ide/Permasalahan Adalah bagian dari pengantar, merumuskan permasalahan penelitian akan lebih baik hasilnya bila dilandasi dengan studi kepustakaan yang memadai. Perumusan masalah yang baik harus diberi konteks sebelum masalah dipaparkan dan alasan adalah penelitian dikemukaan.
- Perumusan hipotesis Hipotesis dirumuskan berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu dan hasil penelitian yang diharapkan. Menurut (Loeke, Spirduso,dan Silverman, 1987; dalam Rudestan & Newton,1992) hipotesis yang baik harus :
- Bebas dari arti ganda
- Mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau lebih
- Berimplikasi tes empirik
Perumusan hasil yang diharapkan dan analisis statistik
Hal ini berguna untuk memppersiapkan,memperbaiki, menambah, dan mengurangi variabel yang akan dikumpulkan selama penelitiaan. Sebaiknya perumusan hasil yang diharapkan dilakukan dengan membuat tabel-tabel. Hal ini membantu format pengumpulan data dan pemasukan data ke komputer sebagai data base yang akan diolah lebih lanjut
Sumber :
www.wikipedia.org
Etty Indriati.Menulis Karya Ilmiah.Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama,2001.
Prof.Dr.Zaenal Arifin.Dasar-dasar penulisan karya ilmiah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar